Roma dan Inter didenda karena rasisme

Roma (ANTARA News) - AS Roma dan Inter Milan didenda sebesar 50.000 euro setelah para pendukung mereka menyanyikan lagu-lagu rasis pada hari terakhir Liga Italia pada Minggu, beberapa jam sebelum para pendukung Fiorentina mencemooh penyerang AC Milan yang berkulit hitam Mario Balotelli.

Tiga insiden rasisme telah menggaris bawahi bahwa Italia mengalami masalah serius dengan diskriminasi pada sepak bola, yang tidak memperlihatkan tanda-tanda menurun meski terdapat upaya-upaya yang terus diperbarui oleh otoritas-otoritas yang berwenang.

Liga Italia dalam pernyataan yang dirilis Senin mengatakan bahwa Roma juga akan diwajibkan menutup seksi Curva Sud (tribun Selatan) di stadion mereka pada satu pertandingan di awal musim depan setelah terdapat pelecehan saat mereka sedang bertanding dengan Napoli.

Pernyataan itu mengatakan bahwa Inter, yang telah didenda 50.000 pound karena nyanyian-nyanyian rasis terhadap Balotelli pada Februari, hanya mendapat hukuman dengan jumlah denda yang sama atas pelecehan yang dilakukan para pendukung pada pertandingan melawan Udinese, namun mereka juga memberi peringatan terhadap perilaku para penggemarnya di masa yang akan datang.

Balotelli, yang mulai bersinar saat membela Inter Milan sebagai pemain remaja dan terkenal atas aksi-aksi eksentriknya di dalam dan di luar lapangan, telah sejak lama menjadi target pelecehan rasial di Italia dan ia pindah ke klub Inggris Manchester City sebagai salah satu upaya menghindari kebencian.

Penyerang timnas Italia itu kembali ke AC Milan pada Januari dan mendatangkan kesuksesan besar, ia mencetak gol penalti larut yang kontroversial pada Minggu untuk membantu Milan menang 2-1 di markas tim yang sudah terdegradasi Siena dan meraih peringkat ketiga sekaligus spot playoff Liga Champions dengan menyingkirkan Fiorentina.

Ketika bus tim AC Milan melintasi Florence dalam perjalanan pulang dari Siena pada Minggu pagi, sekelompok pendung Fiorentina meneriakkan kalimat-kalimat pelecehan rasial, yang memicu Balotelli mengeluhkan hal tersebut melalui akun Twitternya.

Pemain Milan Kevin-Prince Boateng sempat mendapat pujian banyak pihak, ketika ia memilih meninggalkan lapangan saat mendapat pelecehan rasial dari tim strata bawah Liga Italia Pro Patria di pertandingan persahabatan pada Januari.

Namun presiden Asosiasi Wasit Italia Marcello Nicchi pada pekan lalu mengatakan bahwa Balotelli akan diusir keluar lapangan jika ia meninggalkan lapangan sebagai bentuk protes terhadap lagu-lagu rasis.

Ofisial-ofisial Italia lainnya saat ini belum dapat dimintai keterangan, demikian Reuters melaporkan.

(SYS/H-RF/S012)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog