Wapres harapkan gotong royong tidak hanya wacana

Banjarmasin (ANTARA News) - Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono mengharapkan upaya membangkitkan semangat gotong royong yang kini terus digelorakan tidak hanya pada tataran wacana tetapi harus mulai diimplementasikan di masyarakat mulai dari tingkat dasar atau anak-anak.

Menurut Boediono di Banjarbaru, 35 Km Utara Banjarmasin, Kamis, mengukuhkan komitmen untuk melestarikan warisan luhur nenek moyang berupa gotong royong adalah suatu hal yang sangat penting dan tidak bisa ditunda-tunda lagi pelaksanaannya.

"Nilai-nilai tersebut harus sudah ditanamkan sejak anak-anak melalui kurikulum di sekolah maupun lainnya," katanya.

Kedatangan Wapres ke Banjarmasin membuka acara puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat X dan Hari Kesatuan Gerak-PKK ke-41 Tingkat Nasional 2013.

Menurut Wapres, gotong royong, tidak boleh hanya disampaikan berupa materi tetapi harus melalui praktik dengan tim work, baik itu pelajar maupun anak-anak pra sekolah.

Menurut Wapres, berdasarkan kemajuan zaman, banyak masyarakat Indonesia yang kini semakin individualistis karena kesibukan masing-masing, sehingga gerakan mengembalikan gotong royong dalam kegiatan sehari-hari tidak bisa ditunda-tunda lagi.

"Menurut Soekarno, lima sila dalam pancasila bila diperas menjadi satu, maka hasilnya adalah gotong royong, kebersamaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga semangat gotong royong harus selalu melekat dibenak setiap masyarakat," katanya.

Wapres menambahkan, seluruh pejabat, tokoh masyarakat dan dinas serta instansi terkait, terutama dinas pendidikan, harus berpikir secara sungguh-sungguh untuk bisa mendapatkan cara yang tepat, mengajarkan semangat kebersamaan tersebut kepada anak-anak.

Hal tersebut, tambah dia, mengingat anak-anak dan generasi muda yang nantinya akan memegang estafet kepemimpinan yang akan meneruskan warisan nilai-nilai luhur bangsa tersebut.

Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengatakan, nilai-nilai gotong royong, telah menjadi semangat warga Kalsel sejak dulu, hal tersebut dibuktikan dengan semangat warga Banjar yang memegang teguh istilah gawi sabumi, dan kayuh baimbai.

"Kedua istilah yang kini selalu dipegang teguh oleh warga Banjar dalam kegiatan di masyarakat juga bermakna gotong royong," katanya.

Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan penghargaan kabupaten dan kota yang diserahkan oleh istri Gamawan Fauzi, Vita Gamawan Fauzi.

Adapun, penghargaan yang diberikan yakni untuk lomba administrasi PKK, lomba pencegahan KDRT, lomba usaha peningkatan pendapatan keluarga, lomba pemanfaatan halaman asri, teratur, indah, dan nyaman PKK, dan lomba pemanfaatan hasil tanaman obat keluarga.

Kemudian, lomba pelaksana terbaik pelaksanaan penyediaan makanan tambahan anak sekolah.

Selain itu, juga dilakukan penyerahan penghargaan kategori pelaksana terbaik Gotong Royong Masyarakat untuk kabupaten dan Kota diserahkan Mendagri

Dalam acara ini, juga diberikan penyematan penghargaan oleh Ibu Herawati Boediono berupa penghargaan Adhi Bhakti Utama dan penghargaan Adhi Bhakti Madya.
(U004/H005)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog