Mantan Pemimpin Khmer Merah Menyesali Perbuatannya

PHNOM PEHN, KOMPAS.com - Mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea menyatakan penyesalan atas kekejaman yang dilakukan dibawah rezim Maoist dan mengaku bertanggung jawab.

Nuon Chea (86) menjalani persidangan atas pembantaian etnis dan kejahatan kemanusiaan.

Wakil pemimpin dibawah rezim Pol Pot itu merespon pertanyaan-pertanyaan dari anggota keluarga para korban Khmer Merah dalam sidang yang diadakan PBB di Phnom Penh.

Terdakwa lainnya, Khieu Samphan, mantan kepala negara rezim itu, juga menyatakan permintaan maaf kepada keluarga korban. Permohonan maaf adalah sesuatu yang langka.

Dua juta orang diyakini tewas dalam empat tahun rezim Khmer Merah dari 1975-1979.

Para korban adalah musuh-musuh rezim dan mereka umumnya disiksa dan dibunuh, sedangkan ratusan ribu orang lainnya mati kelaparan atau kelelahan akibat kebijakan untuk mengosongkan perkotaan dan memaksa warga bekerja di ladang.

Pol Pot meninggal dunia di akhir 1990an dan hingga saat ini, hanya satu pejabat tingkat senior Khmer Merah yang didakwa akibat kejahatan rezim.

Baik Nuon Chea dan Khieu Samphan dulu mengatakan mereka percaya apa yang mereka lakukan adalah demi kepentingan bangsa dan tidak mengetahui adanya pembantaian besar-besaran.

 

Editor : Ervan Hardoko

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog