PKS: "Badai Sapi" Dongkrak Simpati Publik

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta bersyukur badai korupsi kuota impor daging sapi justru mendongkrak simpati publik. Atas dasar itu, dia optimistis PKS bisa merangsek ke tiga besar di Pemilihan Umum 2014.

"Saya bersyukur bahwa seluruh peristiwa ini justru menambah simpati publik kepada PKS. Saya confident PKS akan masuk tiga besar," kata Anis di sela-sela pertemuan kader DPP dan DPW PKS, di Gedung Bidakara, Jakarta, Jumat (24/5/2013).

Mantan Wakil Ketua DPR ini menjelaskan, salah satu indikator meningkatnya simpati publik adalah kecerdasan masyarakat yang mengendus adanya diskriminasi penanganan dugaan korupsi kader-kader di partainya. Menurutnya, publik pasti sudah menduga bahwa ada perlakuan khusus dari pihak tertentu yang menginginkan citra PKS ambruk.

Saat ditanya mengenai pihak yang sengaja menginginkan PKS anjlok, Anis menolak menjawabnya. Namun, ia sangat yakin dugaan tersebut mengingat terlalu banyak pihak luar yang seharusnya tidak perlu dilibatkan.

"Sekarang ini masyarakat melihat ada diskriminasi dalam hukum. Ada sifat berlebih-lebihan dalam tata cara mereka memperlakukan PKS," ujarnya.

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu ini, PKS terus digempur oleh dugaan kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) rekomendasi kuota impor daging sapi. Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terseret sebagai tersangkanya.

Pada bagian lain, orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah, juga semakin memperkeruh keadaan. Fathanah diduga mengalirkan sejumlah uang ke puluhan perempuan dan kasusnya terus ditelusuri terkait kemungkinan adanya aliran dana ke tubuh PKS.

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog