Pertamina: akuisisi blok tunggu persetujuan pemerintah Oman

Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) sedang menunggu persetujuan Pemerintah Oman untuk mengakuisisi satu blok minyak dan gas di salah satu negara di kawasan Timur Tengah tersebut.

Komisaris Utama Pertamina, Sugiharto, di Jakarta, Kamis mengatakan, pihaknya sudah melakukan kajian mendalam atas blok yang sudah direncanakan akuisisi sejak 2012.

"Sekarang, tinggal menunggu commercial declaration (keputusan komersial) dan itu tergantung persetujuan dari Pemerintah Oman. Jadi, belum close (selesai)," katanya.

Dirut Pertamina Karen Agustiawan juga mengatakan, pihaknya memang tengah berencana mengakuisisi blok migas di Oman. "Tapi, saya tidak bisa bicara sebelum ada SPA (sales purchase agreement)," ujarnya.

Sugiharto menambahkan, saat ini, pihaknya belum meminta persetujuan Pemerintah Indonesia karena masih menunggu tahapan commercial declaration.
Setelah commercial declaration yang memastikan proyek ekonomis, maka barulah Pertamina akan meminta persetujuan Menteri BUMN.

Ia mengatakan, Oman merupakan salah satu penghasil minyak cukup besar.
Saat ini, tingkat produksi minyak mencapai satu juta barel per hari dengan penduduk hanya tiga juta.

Sugiharto juga mengatakan, kriteria akusisi adalah blok produksi yang memiliki cadangan terduga (P2) minimal 50 juta barel. Hasil akusisi, lanjutnya, akan diolah kilang di Indonesia.

Kriteria lain adalah risiko politik dan sosial di negara tujuan akuisisi tidak memungkinkan diembargo.

"Kami punya global bond yang sensitif pada negara-negara yang berpotensi atau telah diembargo Amerika misalnya," ujarnya.

Sugiharto menambahkan, selain Oman, pihaknya juga dalam tahap pembicaraan untuk mengakuisi Blok West Qurna di Irak. Pertamina akan mendapat hak menyamakan penawaran (right to match) blok di Irak tersebut.

"Dari Irak ini, akan dapat jatah crude cukup besar, sehingga menjamin pasokan kilang yang akan dibangun pemerintah," katanya.

Selanjutnya, proses akuisisi blok di Aljazair sudah akan segera close.

(K007)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog