Di Lampung kelulusan SMA/SMK 99,94 persen

Bandarlampung (ANTARA News) - Sebanyak 81.026 siswa SMA/SMK dan madrasah aliyah atau 99,94 persen, baik dari sekolah negeri maupun swasta di Provinsi Lampung dinyatakan lulus Ujian Nasional 2013, Kamis.

"Persentase kelulusan mencapai 99,94 persen dari total peserta ujian 81.071 atau hanya ada sekitar 45 siswa yang tidak lulus UN," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Tauhidi di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan hasil tersebut meningkat 0,05 persen dibandingkan persentase kelulusan tahun 2012 sebesar 99,89 persen. Ini merupakan suatu keberhasilan pendidikan yang telah dicapai Provinsi Lampung khususnya, mengingat sistem UN yang diterapkan tahun ini sangat ketat. Menggunakan pengkodean (barcode) dengan 20 paket soal yang berbeda.

Menurutnya, kelulusan siswa SMA/MA jurusan IPA dari 20.819 peserta UN hanya tiga siswa yang tidak lulus atau 0,014 persen. Jurusan IPS dari 31.128 peserta 33 siswa di antaranya tidak lulus (21 dari SMA dan 12 MA) atau sebesar 0,106 persen.

Sementara jurusan Bahasa 52 peserta dinyatakan lulus semua (100 persen). Sedangkan, jenjang SMK dari 29.072 peserta UN hanya sembilan orang yang tidak lulus (0,031 persen).

"Hasil UN yang kita peroleh dari pusat sementara, untuk jenjang SMA, MA, dan SMK. Sedangkan, untuk SMALB dan paket C masih tertunda dan direncanakan akan diumumkan bersamaan dengan kelulusan UN SMP (1/6) mendatang," terangnya.

Pengumuman Hasil UN yang telah diterima dari pusat langsung diserahkan kepada kepala dinas pendidikan yang ada di 14 kabupaten/kota Provinsi Lampung.

"Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) ini, kita serahkan langsung ke kadisdik di 14 Kabupaten/Kota Provinsi Lampung hari ini. Untuk kemudian dinas setempat menyerahkan hasil UN tersebut ke sekolah masing-masing untuk diumumkan kepada siswa," jelasnya.

Provinsi Lampung, lanjutnya, patut berbangga melihat peningkatan prestasi khususnya dalam dunia pendidikan. "Ini membuktikan, bahwa persiapan Sekolah terhadap anak didik benar-benar matang dan kualitas guru dalam menerapkan materi bertaraf nasionalpun meningkat," tamnbahnya.
(A054)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog