Peningkatan teknologi perangkat bergerak dorong tren "BYOD"

Jakarta (ANTARA News) - Tren penggunaan perangkat pribadi untuk bekerja (Bring Your Own Device/BYOD) pada suatu perusahaan dinilai semakin berkembang sejalan dengan peningkatan teknologi "mobile and cloud computing" di tanah air.

"Peningkatan teknologi perangkat bergerak (mobile device) dan teknologi komputasi (cloud computing) mendorong perusahaan untuk mengadopsi pola BYOD kepada karyawannya," kata Teguh Prasetya, pendiri Indonesian Cloud Forum (ICF), di sela seminar `Ready or Not, BYOD is Here`, di Jakarta, Kamis.

Menurut Teguh, fenomena BYOD semakin meluas karena selain memaksimalkan produktivitas karyawan dengan perangkat kerja, juga lebih efisien karena bisa bekerja mengakses aplikasi perusahaan di manapun kapan pun asalkan terkoneksi internet.

"Melalui perangkat pribadi seperti PC, laptop, netbook, smartphone, tablet karyawan dapat bekerja, mulai dari mengirim, menerima informasi bahkan mengakses aplikasi perusahaan," ujar Teguh.

Studi terbaru IDC, menyebutkan pada 2013 diprediksi sebanyak 1,2 miliar pekerja di dunia atau 35 persen menggunakan perangkat pribadi untuk menjalankan aplikasi perusahaan.

Sementara itu, Direktur e-Business Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, Azhar Hasyim, mengatakan, yang perlu diperhatikan dalam tren BYOD ialah meningkatnya perangkat yang karakteristiknya memudahkan pola aplikasi yang tersinkronisasi antara perangkat dengan pusat aplikasi cloud server.

"Semakin populernya perangkat BYOD maka pemanfaatan model cloud akan semakin besar dan juga akan semakin besar ketergantungannya terhadap cloud itu sendiri," kata ujar Azhar.

Ia menambahkan, setidaknya dua aspek yang perlu dicermati dalam BYOD yaitu, perlindungan data privacy atau data pribadi, karena menyangkut penanganan data-data pribadi dari pengguna itu harus sesuai dengan aturan yang berlaku terkait dengan data pribadi.

"Di banyak negara sudah memiliki pengaturan yang komprehensif, baik di dunia TI maupun terkait perlindungan konsumen. Di Indonesia, kebutuhan pengaturan data pribadi sangat urgent dan saya berharap Indonesia bisa memiliki pengaturan mengenai hal ini," ujar Azhar.

Aspek kedua mengenai kelangsungan layanan aplikasi yang tersinkronisasi dari perangkat BYOD dengan pusat aplikasi di cloud server.
(R017/E008)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog