Golkar: Partai Koalisi Tak Otomatis Patuh pada Koalisi

Golkar: Partai Koalisi Tak Otomatis Patuh pada Koalisi

Penulis : Indra Akuntono | Jumat, 24 Mei 2013 | 15:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan, pihaknya belum memiliki wacana untuk keluar dari partai koalisi pendukung pemerintah. Baginya, partai koalisi tak memberi jaminan untuk selalu manut pada semua kebijakan pemerintah.

"Kadang kala Golkar harus bersifat kritis. Kawan (koalisi) sering tidak otomatis patuh," kata Priyo, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/5/2013).

Wakil Ketua DPR ini menegaskan, dalam berkoalisi, parpol tidak bisa mengukur manfaat berdasarkan neraca rugi dan keuntungan. Menurutnya, yang lebih penting adalah menjaga kenyamanan kerja pemerintah. "Golkar belum ada rencana untuk mengevaluasi keberadaan di Sekretariat Gabungan (koalisi). Tapi, ini (koalisi) sebuah perjalanan politik yang biasa-biasa saja," ujarnya.

Untuk diketahui, gertakan partai koalisi untuk keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah mulai mencuat setelah rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dan pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) bergulir. Rencana pemberian BLSM dianggap sarat muatan politis dari partai yang berkuasa.

Salah satu partai tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Meski menampik belum menentukan sikap di koalisi, bulir-bulir gertakan untuk keluar dari koalisi sudah bermunculan.

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog