Wall Street naik setelah data manufaktur melemah

New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street naik pada awal perdagangan Senin, setelah laporan indeks pembelian manajer (PMI) manufaktur menunjukkan sektor ini merosot ke dalam kontraksi pada Mei.

Dalam empat puluh lima menit perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 78,16 poin (0,52 persen) pada 15.193,73.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 4,07 poin (0,25 persen) pada 1.634,81, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik tipis 1,46 poin (0,04 persen) menjadi 3.457,38.

Manufaktur menjadi fokus setelah angka bervariasi di China dan perbaikan di zona euro, meskipun aktivitas pada Mei tetap dalam kontraksi untuk ke-22 bulan berturut-turut.

PMI dari Institute for Supply Management (ISM) pada sektor manufaktur AS secara tak terduga merosot ke wilayah kontraksi pada Mei, di 49,0, turun dari angka pertumbuhan 50,7 pada April.

"Satu bulan ini jelas mengecewakan meski angka itu tidak berarti bahwa produksi industri (AS) juga akan negatif," kata Jennifer Lee dari BMO Capital Markets.

Penjualan mobil AS yang lebih baik dari perkiraan pada Mei menunjukkan berlanjutnya kenaikan dalam industri otomotif. Saham Ford naik 1,1 persen setelah melaporkan peningkatan 14 persen pada Mei dari setahun lalu.

Merck melonjak 4,7 persen setelah pada Minggu mengumumkan hasil awal menggembirakan dalam percobaan terapi kanker yang menargetkan melanoma tingkat lanjut.

Sebagian dari "rebound" berasal dari penurunan tajam pada Jumat (31/5) karena harapan bahwa uang baru akan mulai bekerja pada hari pertama perdagangan bulan ini, kata Patrick O`Hare dari Briefing.com.

"Pasar telah menunjukkan kecenderungan untuk bangkit kembali dari penurunan besar dalam waktu singkat, karena pemahaman mentalitas membeli pada saat turun," katanya.

Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi negara 10-tahun AS naik tipis menjadi 2,17 persen dari 2,16 persen pada Jumat sore, sementara pada obligasi 30-tahun tidak berubah pada 3,31 persen. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil, demikian AFP.

(A026)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog