Sudan tuduh Sudan Selatan dukung pasukan pemberontak

Khartoum (ANTARA News) - Kepala Dinas Keamanan dan Intelijen Nasional Sudan Mohamed Atta, Ahad, menuduh Sudan Selatan terus mendukung pasukan pemberontak Front Revolusioner.

Atta mengatakan dalam satu taklimat Angkatan Bersenjata Sudan Selatan masih berada di lima daerah di dalam wilayah Sudan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.

Sementara itu Menteri Penerangan Sudan Ahmed Bilal Osman mengumumkan pemerintahnya akan menghentikan pelaksanaan Kesepakatan Kerja Sama Gabungan, yang ditandatangani oleh Sudan dan Sudan Selatan di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa, pada September 2012.

Pada Sabtu (8/6), Presiden Sudan Omar Al-Bashir, mengumumkan penghentian ekspor minyak Sudan Selatan melalui wilayah Sudan mulai Ahad.

"Kami telah memberi waktu kepada Sudan Selatan untuk berhenti mendukung pemberontak, tapi negara itu melanjutkan dukungannya buat pemberontak. Saya memerintahkan menteri perminyakan untuk menutup pipa saluran minyak besok," kata Al-Bashir pada satu pertemuan terbuka, Sabtu.

Pemerintah Sudan menyatakan itu adalah keputusan yang sudah dikaji. Ditambahkannya, Khartoum tak peduli apakah Sudan Selatan akan mengekspor minyaknya melalui Kenya atau negara lain.

(C003)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog