AS ingin terapkan zona larangan terbang di Suriah

Ankara (ANTARA News) - Amerika Serikat tengah mempertimbangkan zona larangan terbang di Suriah yang bisa disebut sebagai intervensi langsung pertama AS dalam perang saudara yang sudah berumur dua tahun itu, demikian para diplomat Barat seperti dikutip Reuters.

Pertimbangan ini diambil setelah Gedung Putih menganggap Suriah telah melewati batas dengan menggunakan gas kimia.

Pemerintahan President Barack Obama Kamis waktu setempat lalu mengatakan ini saatnya untuk mempersenjatai pemberontak, karena mendapatkan bukti bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia dalam melawan pemberontak yang berupaya menumbangkan Presiden Bashar al-Assad.

Dua diplomat senior Barat mengatakan Washington tengah membidik sebuah zona larangan terbang terbatas di perbatasan selatan negara itu dengan Yordania.

"Washington tengah mempertimbangkan sebuah zona larangan terbang demi membantu lawan Assad," kata seorang diplomat seperti dikutip Reuters.

Menerapkan zona larangan terbang akan membuat Amerika Serikat menghancurkan sistem pertahanan udara Suriah yang dipersenjatai wahana-wahana perang canggih buatan Rusia. Ini akan seperti prolog bagi aksi NATO seperti yang telah diterapkan kepada Libya untuk menggulingkan Muammar Gaddafi dua tahun lalu.

Washington telah mengatakan tidak mengesampingkan zona larangan terbang namun kebijakan ini belum perlu diambil.

"Kami sudah tegas bahwa kami tak mengesampingkan opsi-opsi namun pada tahap ini belum ada keputusan yang diambil," kata Susan Rice, Dubes AS di PBB yang akan menjadi Penasehat Keamanan Nasional Obama.    

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog