RI gelar investasi kelautan internasional di Bali

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menggelar ajang internasional di Bali pada 18-21 Juni 2013, tentang investasi di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.

"Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Belanda didukung Bank Dunia dan FAO akan menyelenggarakan Asia Conference on Oceans, Food Security and Blue Growth (ACOFB),"kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Menurut Sharif, ACOFB akan membahas empat topik utama antara lain pertumbuhan biru ("blue growth"), ketahanan pangan, lingkungan kelautan yang kerap berubah, dan formulasi rekomendasi `Asia Roadmap Initiatives`.

Ia memaparkan, ajang internasional ini akan disinergikan dengan pembukaan Forum Investasi Kelautan dan Peirkanan (MFIF) serta Konferensi Pasifik dan Samudera Hindia (IOPAC) yang rencananya juga digelar pada tempat dan waktu yang sama.

Konferensi regional itu, ujar dia, akan dihadiri oleh sekitar 300 peserta yang terdiri atas pejabat pemerintahan sejumlah negara, kalangan dunia usaha, organisasi internasional, ilmuwan, dan akademisi bidang kelautan dan perikanan serta praktisi.

"Peserta yang telah menyatakan kehadirannya sebanyak 251 orang yang berasal dari 24 negara," katanya.

Sharif juga mengatakan, pembicara yang hadir pada konferensi tersebut antara lain dari FAO, Bank Dunia, JICA (Lembaga kerja sama luar negeri pemerintah Jepang), dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Sedangkan sejumlah LSM yang akan mengikuti konferensi tersebut antara lain adalah dari WWF, Conservation International, dan Asian Fisheries Society.

"Konferensi ini diharapkan menghasilkan rekomendasi yang didukung hasil rumusan kegiatan MFIF dan IOPAC dalam rangka pengembangan `roadmap` dan rencana aksi bagi negara-negara pantai di Asia," katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan mengemukakan, rekomendasi tersebut akan disampaikan pada KTT sama tetapi pada tataran global yang akan dilaksanakan di Den Haag, Belanda, 9-13 September 2013.

Sebagaimana diberitakan, sejumlah daerah kawasan perairan di Indonesia telah menarik bagi puluhan investor, seperti sebanyak 15 investor di sektor perikanan telah merealisasikan investasinya sejak Pulau Morotai ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada 2012.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pulau Morotai Iksan ketika dihubungi dari Ternate, Sabtu (8/6), menyebutkan bahwa ke-15 investor tersebut semuanya adalah penampung hasil tangkapan nelayan setempat dengan prioritas jenis ikan tuna sirip kuning.

Iksan mengatakan puluhan investor lainnya baik dari dalam mau pun luar negeri juga akan menanamkan modal pada sektor perikanan di Pulau Morotai, antara lain konsorsium perusahan perikanan dari Taiwan dengan investasi Rp30 triliun lebih.

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog