Peringkat Universitas di Indonesia Merosot Harus Jadi Bahan Evaluasi

Jakarta - Menurut survei yang dilakukan QS London, peringkat universitas di Indonesia semakin merosot. Hal tersebut menjadi bahan introspeksi untuk menilai sistem pendidikan di Indonesia. Namun masyarakat disarankan tidak perlu menanggapinya secara berlebihan.

"Kampus kan urusannya luas sekali, makanya menanggapi survei ini harus dengan bijaksana. Tidak serta merta diterima begitu saja," ujar pengamat pendidikan Ietje Chodijah saat berbincang, Selasa (11/6/2013).

Meski demikian, menurut Ietje kondisi pendidikan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan hasil survei yang dirilis QS London. Pendidikan di Indonesia belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

"Kalaupun ada peningkatan, hanya bersifat sporadis," ungkapnya.

Ietje mengatakan, selama ini peningkatan pendidikan di Indonesia hanya terjadi pada keluarga mampu. Dimana mereka dapat menyekolahkan anaknya di sekolah yang memiliki fasilitas pendidikan bagus.

"Makanya kalau berbicara level, yang kita pikirkan adalah standar pendidikan nasional. Selama belum terpenuhi maka akan sulit berbicara kualitas pendidikan di Indonesia," ujar Ietje.

Menurut hasil survei QS London, hanya ada satu universitas di Indonesia yang memasuki peringkat 100 besar di Asia, yaitu Universitas Indonesia. UI menempati posisi ke 64, menurun dari tahun sebelumnya yang menempati peringkat 50. Sedangkan ITB yang sebelumnya ada pada peringkat 113, tahun ini menjadi 129.


Anomali Cuaca, Waspadai ISPA Pada Anak. Saksikan Liputan Lengkapnya di "Reportase Siang" mulai pukul 10.15 WIB, hanya di Trans TV

(kff/rvk)



Powered By WizardRSS.com | RFID Wallet Blocking Cards

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog