Berkreasi dengan Udang

UDANG mengandung nutrisi yang baik bagi kesehatan dan memiliki rasa yang nikmat. Seafood ini juga gampang diolah menjadi aneka menu istimewa.

Masakan yang menggunakan bahan dasar udang memang menggugah selera. Kaldu udang, misalnya, bisa digunakan untuk memasak berbagai makanan, selain gurih, juga baik bagi kesehatan. Sayangnya, kekhawatiran masih menghinggapi sebagian orang untuk berani menginsumsi si bungkuk ini. Pasalnya meski rendah kalori dan lemak jenuh, kandungan kolesterolnya cukup tinggi.

Nah ini yang perlu digarisbawahi, berdasarkan penelitian, kendati kandungan kolesterol udang cukup tinggi, saat dikonsumsi tidak serta-merta menaikkan kadar kolesterol secara keseluruhan. Kolesterol jahat (LDL) memang naik dan pada saat bersamaan kadar kolesterol bail (HDL) juga turut meningkat. Solusi untuk mengurangi resiko kolesterol ini adalah dengan membakar atau mengukus udang daripada digoreng.

Keluhan saat memasak udang, umumnya daging menjadi alot. Karenanya, guna mendapat rasa udang yang gurih dengan daging yang masih juicy dan aroma yang segar, Anda perlu menguasai tekniknya lebih dulu. Cucilah udang dengan bersih, bisa mencucinya dengan kulit yang masih menempel atau sudah dikupas. Tergantung bagaimana Anda ingin mengolahnya. Seperti seafood lainnya, udang tidak perlu waktu lama untuk mematangkan, tetapi ini bergantung pada ukurannya.

Setelah dimasak (direbus/dipanggang/dibakar) dengan suhu sedang, tunggu hingga udang berubah warna menjadi oranye kemerahan sebagai tanda udang mulai matang. Untuk udang yang besar, cobalah tusuk dengan ujung pisau yang tajam, lalu tempelkan pisau ke tangan.

Jika terasa panas, berarti udang sudah terasa cukup matangnya. Sebaiknya angkat udang saat 95 persen matang agar sari udang masih terasa gurih manis. Jika terlalu lama dimatangkan akan terasa liat atau keras dan kering.

Di pasaran, ada berbagai jenis udang, baik jenis maupun ukuran. Agar tak salah membeli, Anda harus dapat membedakan berbagai jenis udang. Dimulai dari udang galah, udang ini biasanya terdapat di air sungai atau air tawar, terdiri atas berbagai macam warna hijau kecoklatan, hijau kebiruan, kuning kecoklatan berbercak seperti udang windu, tapi bentuknya lebih bulat.

Udang jerbung, sering disebut sebagai udang putih atau white shrimp berwarna putih kekuningan dengan bintik hijau atau berwarna putih kemerahan, berkulit tipis dan licin. Termasuk jenis lain adalah udang bambu yang berkulit kuning, udang peci yang berkulit lebih gelap dan berbintik hitam, dan udang pisang (banana shrimp), berkulit kuning seperti pisang.

Udang pancet atau udang windu dipasarkan dengan nama tiger shrimp. kulitnya tebal dan keras berwarna hijau kebiru-biruan dengan garis melintang agak gelap. Ada juga yang berwarna kemerah-merahan dengan garis melintang coklat kemerahan. Udang flower, udang yang satu ini berwarna hijau kehitaman dengan garis melintang coklat, kulit dan kakinya agak kemerahan. Karena coraknya seperti bunga, udang ini dipasarkan dengan nama flower shrimp.
(ftr)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog