BERLIBUR ke Pulau Bangka, pastilah harus mencicipi kuliner khasnya. Pulau yang melejit namanya berkat film Laskar Pelangi ini terkenal dengan sajian seafood, salah satunya tenggiri bakar bumbu.
Makanan khas Bangka tersebut sebenarnya bisa dijumpai dimana saja. Namunn, rasa berbeda disuguhkan Rumah Makan KM. Aroma Laut yang ada di kawasan Pantai Pasir Padi, Air Itam, Pangkalpinang.
Porsi tenggiri bakar bumbu cukup besar, walaupun sebatas disajikan bagian ekor. Rasanya boleh diadu, usai makan pun Anda tak dibuat menyesal.
Karena penasaran, Okezone menyambangi rumah makan ini. Ternyata, kelezatan tenggiri bakar bumbu ini memang dahsyat.
Sebelum mencicipi, kami sempat melihat proses pembuatannya. Proses pembuatannya cukup lama mengingat ukuran ikannya sangat besar.
Suminah, juru masak KM. Aroma Laut mengatakan, sebelum dibakar ikan direndam dengan bumbu-bumbu beraroma tajam selama 2 jam.
"Ikan tenggirinya direndam dengan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan, seperti kunyit, jahe, lengkuas, jahe, jeruk kunci, ketumbar, kemiri, garam, dan merica. Kemudian lakukan perendaman selama dua jam," katanya kepada Okezone, baru-baru ini.
Baginya, agar ikan terasa enak saat disantap, maka kondisinya harus diperhatikan. Tekstur daging ikan yang masih segar akan mempengaruhi citarasa hidangan.
"Semua ikan yang dipakai, tidak ada yang lebih dari satu hari karena rasa ikan yang sesungguhnya adalah saat masih segar. Otomatis, dimakan pun akan terasa enak," tambahnya.
Ternyata, meski ikannya cukup besar, Anda tak perlu menunggu lama, sekira 25 menit pesanan kami pun tiba. Astaga, bentuk ikan yang besar serta proses penyajian yang cepat tentu akan membuat Anda betanya-tanya, apakah ikannya masih segar atau tidak?
Tekstur daging tenggirinya sangat terasa ketika digigit, belum lagi rasa manis menandakan ikan memang segar. Dengan lahap kami menyantap seluruh bagian ikan tanpa tersisa sedikitpun.
"Selain ikannya harus segar, proses pembakarannya harus dijaga, sebab kalau ada bagian yang gosong, ikan secara keseluruhan jadi enggak enak," tutupnya. (ftr)
0 comments:
Posting Komentar