Tak Perlu Dipenjara Untuk Mencicipi Makanan Narapidana

Jakarta - Tentu tak ada seorangpun yang mau merasakan hidup di penjara. Meski demikian, mungkin kita pernah membayangkan seperti apa makanan para napi. Konon rasanya tak enak, pilihannya itu-itu saja, dan porsinya dibatasi. Benarkah?

Kalau Anda benar-benar ingin mencicipi makanan para tahanan, Anda bisa mampir ke Prison Cafeteria di Hokkaido, Jepang. Siapapun dapat mencobanya tanpa harus melanggar hukum terlebih dahulu!

Hidangan di sini sama seperti yang disajikan sehari-hari di lembaga pemasyarakatan Abashiri, Hokkaido. Bedanya, jika paket di kafetaria ini termasuk sup miso, aslinya tidak ada. Di penjara, makanan disajikan bersama teh murahan dengan ampas kasar.

Prison Cafeteria menyediakan dua paket. Paket A seharga 800 yen (Rp 78.500) terdiri dari nasi yang dimasak bersama barley, ikan mackerel pike goreng, irisan tipis lobak, serta salad mie harusame.

Kuzo, reporter situs Rocket News 24 (04/06/13), awalnya khawatir dengan rasa hidangan a la penjara yang hambar. Ternyata ia salah. "Rasa manis dari lobak melengkapi nasi, sementara aroma mackerel menciptakan kejutan citarasa," ujarnya.

Kemudian ia memesan paket B seharga 700 yen (Rp 69.000). Nasinya sama dengan paket A, namun ikannya diganti dengan Atka mackerel. Dua pelengkapnya berupa ubi China serta gorengan dengan sayuran.

Parutan lobak yang menjadi garnish mackerel melengkapi sajian ikan ini dengan sangat baik. Agar makin enak, teteskan sedikit shoyu ke atas ikan dan santap bersama nasi. Ditambah ubi China, Kozu tampak begitu menikmati hidangan napi ini.

Kesimpulannya, makanan penjara ini cukup lengkap nutrisi, mulai dari serat pangan hingga asupan garam dan karbohidrat harian. Teh yang tidak enak mungkin bisa dianggap sebagai hukuman bagi para tahanan. Jika digantikan dengan sup miso, mungkin para napi jadi tak kangen lagi dengan masakan rumahan.

(odi/dyh)



Powered By WizardRSS.com | RFID Wallet Blocking Cards

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog