"Steak" Pulangkan Ratna

AJANG kompetisi memasak MasterChef Indonesia Season 3 kembali memulangkan satu kontestan. Kini, giliran Ratna (23), customer relation asal Jakarta, yang harus pulang karena gagal membuat masakan steak.

Kegagalan Ratna pun tak terlepas ketika dirinya harus masuk ke pressure test, karena dinilai ketiga juri MasterChef Indonesia, yakni Chef Degan, Marinka, dan Arnold telah gagal dalam membuat salah satu makanan yang menggunakan berbahan vegetarian. Keebtulan, Ratna masuk dalam kategori tempe.

Keikutsertaan dirinya di pressure test, ternyata tidak sendirian, melainkan bersama Revaldi (23, konsultan bisnis asal Surabaya), dan Mimi (26, wirausaha kue assal Jakarta) wajib membuat masakan yang mempergunakan steak, dimana steak tersebut harus diolah menjadi tiga, yakni steak with Mushroom Sauce, Steak with Pepper Sauce, dan Steak with Blue Cheese Butter.
Sebelum memulai tantangan memasak, ternyata dirinya pun sudah memiliki firasat untuk menanggalkan Galery MasterChef Indonesia.

"Aku punya filling yang kuat banget, kayaknya aku pulang. Apalagi, saya baru pertama kali masuk ke pressure test dan rasanya tegang banget," tuturnya.

Perasaan akan pulang semakin terasa ketika perempuan yang lolos dari audisi berkat Nasi Pelangi Lady Gaga ini melihat dua juri MasterChef mengenakan baju chef-nya masing-masing. "Saya melihat Chef Arnold dan Chef Degan pakai baju chef. Chef Arnold bilang kalau standar di Pressure Test semakin tinggi, dan ternyata ini tantangan paling berat buat aku," timpalnya.

Nah, untuk membuat steak dengan memiliki tingkat kematangan yang berbeda, mulai dari medium rare, medium serta well done. Maka Chef Degan pun mempraktekkan bagaimana membuat steak dengan baik. Sementara Chef Arnold membuat sausnya.

Pada tantangan kali ini, maka ketiga kontestan dilarang untuk memotong daging demi mengetahui tingkat kematangan, apalagi waktu yang diberikan hanya 60 menit.

Ketiga kontestan ini pun, langsung berjibaku membuat makanan steak ketika waktu pertanda dimulai. Walau terlihat sepele, ternyata ketiga kontestan ini pun mengaku membuat steak memiliki kesulitan yang berarti.

"Aku belum pernah memasak steak, melihatnya sih sering. Ternyata ketika dipraktekkan bukan perkara yang gampang dilakukan," ucap Ratna.

Waktu yang ditentukan pun telah berakhir. Tiba saatnya, ketiga juri melihat hasil tingkat kematangan yang diinginkan. Dari ketiga jenis daging yang diinginkan, nyatanya hanya daging milik Mimi yang menyerupai kesempurnaan.

"Semua daging yang dimasak, hanya punya mimi yang mendekati sempurna, daging milik Revaldi dan Ratna tidak ada yang baik dilakukan," tegas Chef Arnold.

"Tingkat kematangan serta temperaturnya memiliki perbedaan, tingkat kematangan daging yang dimiliki Mimi lebih sempurna ketimbang keduanya, baik itu Revaldi maupun Ratna," timpal Chef Degan.

Sementara untuk sausnya pun kembali Mimi dipuji kembali berkat proses pemasakan yang sempurna, hal serupa pun juga diutarakan untuk Revaldi. Otomatis, Ratna harus pulang.

"Blue Cheese kamu (Revaldi), itu enak sekali, walaupun steak kamu kebanyakan garam," ulas Chef Degan.

"Untuk Ratna, steak kamu lebih enak ketimbang Revaldi, tapi dari saus banyak salah, blue cheese kebanyakan komposisi, black papper, terlalu kental, mushroom kurang seasoning," sambung Chef Marinka.

Meski dikritik, Chef Marinka masih menyimpan pujian untuk Ratna. "Kamu ini sebenarnya memasaknya sangat bagus ketimbang lainnya, apa karena kamu baru pertama kali ikut Pressure Test makanya gugup?," tanya Chef Marinka kepada Ratna.

"Iya, Chef. Ini kali pertamanya aku ikut, bisa jadi itu yang aku alami," sambung Ratna.

"Maaf ya, Ratna. Dengan pertama kamu ikut Pressure Test, berakhir pula kamu di Galeri MasterChef. Semoga ini jadi pelajaran buat kamu ke depannya," timpal Chef Marinka.

Dengan kekalahan ini, Ratna mengaku masih perlu belajar masakan internasional. "Kekurangan aku kurang banyak belajar; detail, Western, Chinese kurang memahami. Banyak banget hal yang aku temui, bisa masak dengan standar Masterchef jadi pengalaman buat aku," tutupnya dengan menangis. (ftr)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog