Si kembar jadi starter timnas Jerman

Berlin (ANTARA News) - Lars dan Sven Bender yang berumur 24 tahun menjadi pemain kembar pertama yang bermain untuk timnas Jerman dalam 39 tahun terakhir ketika keduanya diturunkan dalam laga persahabatan melawan Amerika Serikat di Washington DC.

Sven yang asal Borussia Dortmund dan Lars yang memperkuat Bayer Leverkusen, masing-masing akan menjadi gelandang bertahan dan pemain sayap kanan dalam laga kedua pada tur di AS setelah laga Rabu sebelumnya melawan Ekuador yang dimenangi Jerman 4-2.

Pemain kembar terakhir yang memperkuat Jerman adalah dua bersaudara dari Schalke 04, Erwin dan Helmut Kremers, yang dimainkan saat Jerman Barat menang 5-0 dari Hongaria. Erwin ikut menciptakan gol pada laga April 1974 itu.

Bender bersaudara sebelumnya sudah bermain bersama untuk Jerman --keduanya diturunkan bersamaan pada 12 menit terakhir laga persahabatan melawan Swiss tahun lalu yang berkesudahan 5-3 untuk Jerman. Tapi dalam laga melawan AS, untuk pertama kalinya mereka diturunkan sebagai starter.

Setelah pelatihJerman Joachim Loew terpaksa harus membawa tim lebih lemah ke AS karena para pemain top Jerman dari Dortmund, Real Madrid dan Bayern Munich absen, si kembar berkesempatan untuk unjuk gigi.

Kedua pemain ini sebenarnya berposisi di gelandang bertahan, tapi Lars menjadi pilihan Loew di pertahanan menghadapi Piala Dunia 2014.

Lars lebih sukses di timnas dengan mencipta gol kemenangan 2-1 pada fase grup Euro 2012 atas Denmark, sedangkan Sven telah memenangi dua kali juara Bundesliga dan bermain di final Liga Champions.  

"Tak ada benci atau iri di antara kami," kata Lars, kemudian ditimpali Sven, "Tak ada dari kami cemburu satu sama lain. Itu yang terjadi pada saudara kembar."

Lars mencetak dua gol ke gawang Ekuador di Boca Raton, Florida, atau tiga gol dalam 13 kali penampilannya bersama timnas. Sedangkan Sven yang dibalut cedera dan sakit baru bisa bermain tiga kali untuk Jerman.

Para pelatih Jerman sendiri kesulitan memilih siapa dari mereka yang terbaik karena kemampuan keduanya merata.

"Saya senang saya tak lagi menjadi pelatih timnas sehingga tidak dipaksa memilih salah satu dari si kembar," kata direktur olahraga Bayer Leverkusen Rudi Voeller berseloroh, seperti dikutip AFP. "Saya tak tahu apa perbedaan besar di antara mereka."

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog