Pemilih Membeludak, Pilpres Iran Diperpanjang

TEHERAN, KOMPAS.com — Akibat antusiasme warga yang membeludak untuk memberikan suara, pemilihan presiden Iran, Jumat (14/6/2013), yang dijadwalkan berlangsung selama 10 jam, diperpanjang. Demikian ujar Menteri Dalam Negeri Iran Mustafa Muhammad.

"Karena pemilih masih terus berdatangan, pemungutan suara diperpanjang dari jadwal semula yang seharusnya ditutup pukul 18.00 (20.30 WIB)," kata Mustafa kepada kantor berita Fars.

Warga Iran memberikan suaranya untuk mencari pengganti Mahmoud Ahmadinejad yang setelah memerintah dua periode tidak diperkenankan mencalonkan diri lagi.

Menurut Dewan Pengawal Revolusi, pemungutan suara berlangsung tanpa hambatan. Kementerian Dalam Negeri tidak memberikan jumlah pemilih yang sudah memberikan suara. Namun, dari pantauan sejumlah TPS, ibu kota Teheran dipadati pemilih.

Televisi pemerintah juga menyiarkan antrean panjang pemilih di TPS-TPS di seluruh penjuru Iran di mana sekitar 50 juta orang berhak memberikan suaranya.

Pemilihan presiden ini diramaikan enam kandidat. Namun, ulama moderat Hassan Rowhani, yang juga didukung kelompok reformis, diyakini akan memenangi pilpres kali ini.

Pesaing kuat Rowhani adalah para kandidat konservatif yang dekat dengan pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamanei, yang sangat berpengaruh memberikan keputusan dalam sejumlah masalah krusial Iran.

 

Sumber : AFP

Editor : Ervan Hardoko

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog