Krisis Nigeria paksa ribuan orang mengungsi

PBB, New York (ANTARA News) - Badan pengungsi PBB mengatakan operasi anti-gerilyawan dan kondisi tidak aman di bagian timur-laut Nigeria telah mengusir ribuan orang, lebih 6.000 di antara mereka menyelamatkan diri ke negara tetangga.

"Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan di Nigeria Timur-laut telah memaksa lebih dari 6.000 orang, kebanyakan perempuan, anak-anak dan orang tua, mencari keselamatan di negara tetangganya, Niger," kata Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Martin Nesirky di Markas Besar PBB, New York.

"Pengungsi yang telah diajak bicara oleh Badan PBB tersebut mengatakan mereka menyelamatkan diri karena khawatir ditangkap dalam pemberantasan yang dilakukan pemerintah atas gerilyawan yang memiliki kaitan dengan Boko Haram," kata Nesirky.

Pada 14 Mei, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat di tiga negara bagian di Nigeria timur-laut --Adamawa, Yobe dan Borno-- setelah meningkatnya gelombang pembunuhan dan serangan oleh tersangka anggota Boko Haram.

Ketiga negara bagian tersebut memiliki perbatasan lokal bersama dan memiliki perbatasan internasional dengan negara Afrika --Kamerun, Chad dan Niger.

Menurut UNHCR, Niger sejauh ini telah menerima 6.240 orang, terdiri atas 2.692 warga negara Nigeria, 3.544 warga negara Niger yang pulang dan 94 warga negara lain, terutama Chad.

Segera setelah keluarga mereka aman di Niger, kaum pria pulang ke Nigeria untuk bekerja dan mencukupi kebutuhan keluarga mereka, demikian laporan Xinhua.

Nesirky menyatakan lembaga pengungsi PBB tersebut juga telah menyaksikan kedatangan pengungsi di Kamerun dan Chad dalam beberapa pekan belakangan.

"Ada 155 pencari suaka Nigeria di Chad, bersama 716 warga negara Chad. Di Kamerun, terdapat 1.200 warga negara yang pulang," kata UNHCR sebagaimana dikutip Nesirky.

Sementara itu, situasi keamanan di Nigeria tetap sangat sulit. UNHCR tidak hadir di beberapa bagian Nigeria Timur-laut, yang dikenakan keadaan darurat. Akibatnya ialah keterangan mengenai kondisi kemanusiaan di Nigeria Timur-laut pun terbatas.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog