Korban Selamat Rama Plaza Kini Bekerja di Hotel

• Penulis :
• Josephus Primus
• Kamis, 6 Juni 2013 | 19:32 WIB

Seorang perempuan bernama Reshma ditandu setelah ditemukan di balik reruntuhan gedung Rana Plaza di kota Savar, Banglades, Jumat (10/5). Reshma bertahan hidup selama 17 hari dengan meminum air dan makanan kering yang kebetulan ada di dekat tempat ia terjebak setelah gedung itu roboh pada 24 April lalu. Lebih dari 1.000 orang tewas dalam tragedi itu dan regu penyelamat telah kehilangan harapan menemukan korban selamat saat Reshma ditemukan. Berita di halaman 11

AP Photo

Seorang perempuan bernama Reshma ditandu setelah ditemukan di balik reruntuhan gedung Rana Plaza di kota Savar, Banglades, Jumat (10/5). Reshma bertahan hidup selama 17 hari dengan meminum air dan makanan kering yang kebetulan ada di dekat tempat ia terjebak setelah gedung itu roboh pada 24 April lalu. Lebih dari 1.000 orang tewas dalam tragedi itu dan regu penyelamat telah kehilangan harapan menemukan korban selamat saat Reshma ditemukan. Berita di halaman 11

AP Photo

KOMPAS.com - Reshma Begum boleh bernapas lega. Pasalnya, perempuan berusia 19 tahun itu diperkenankan pulang dari rumah sakit pascaperawatan 17 hari. Menurut warta AP pada Kamis (6/6/2013), Begum adalah korban selamat dari terbakar dan runtuhnya Rama Plaza, gedung pabrik garmen di Dhaka.

Kendati begitu, perempuan yang diselamatkan secara dramatis itu mengaku trauma. "Saya tak mau lagi bekerja di pabrik garmen,"katanya.

Insiden Rama Plaza itu, menurut catatan pemerintah menewaskan 1.129 orang. Kejadian ini adalah yang paling buruk bahkan di seluruh dunia.

Namun, lantaran kisah pilunya itu, Reshma Begum justru mendapat banyak tawaran pekerjaan baru. Menurut Manajer Hotel Westin Dhaka Azim Shah, pihaknya menjadi tempat yang dipilih Begum untuk mencari nafkah kembali. "Kalau kondisinya sudah betul-betul membaik, Begum akan bekerja di bagian rumah tangga hotel,"demikian Azim Shah.

Lantaran kisah pilunya itu, Reshma Begum justru mendapat banyak tawaran pekerjaan baru.

 

Editor : Josephus Primus

View this post on my blog