KEHADIRAN Chef Arnold sebagai juri baru MasterChef Indonesia, membuatnya selalu disamakan dengan Chef Juna yang berkarakter kejam. Sebagian pemirsa menyebutnya tuntutan naskah.
"Banyak yang bilang, saya marah-marah, maki-maki itu di-setting. Saya marah karena saya benar-benar marah," kata Chef Arnold saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, belum lama ini.
Bagi penonton MasterChef dan mengikuti tayangannya setiap Sabtu & Minggu di RCTI, pasti masih lekat dalam ingatan saat omongan 'what the f***k' Chef Arnold disensor. Bagi Chef keturunan Jawa-Kupang ini, ucapan itu terlontar bukan tanpa alasan. Saat itu, dirinya memang sedang kesal dengan kontestan. Hanya saja, sikap beberapa penonton terkadang melebih-lebihkan.
"Tapi, kembali lagi ke orang Indonesia, juri baru bilang satu kali (omongan yang) kena sensor, pip-pip-pip, sudah 3 kali dikomplain. Tapi kontestan dari episode satu sampai episode ini, saat di-interview omongannya di-pip-pip-pip, enggak ada yang komplain," imbuhnya.
Beberapa kali meluapkan amarah dengan perkataan kasar membuatnya kerap disamakan memiliki karakter kejam seperti Chef Juna. "Saya sebagai juri, di-judge oleh orang-orang, jadi yang menilai sebenarnya penonton. Tapi apapun itu, saya ingin dikenal ya sebagai Arnold," lanjut chef yang sempat bekerja di Sydney, Australia ini.
Lanjutnya, karakter yang dimiliki oleh masing-masing juri sebenarnya tidak selamanya kasar, ramah, ataupun netral. Emosi bisa saja langsung berubah, tergantung dari sikap kontestan.
"Kita ada 'PMS'-nya juga, makanya berubah-ubah, seru kan, unpredictable," tutupnya dengan tertawa.
(ftr)
0 comments:
Posting Komentar