Caleg Dilatih agar "Ngerti" yang Boleh dan Tak Boleh

KOMPAS.com — Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) akan menggelar pelatihan untuk calon legislator dari semua partai politik peserta Pemilu 2014. Sebanyak 1.200 calon legislator ditargetkan akan menerima pelatihan tentang wawasan kebangsaan yang mencakup materi kepemimpinan, ketahanan nasional, wawasan nusantara, dan kewaspadaan nusantara.

Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji mengatakan, pelatihan ini digelar agar bakal caleg atau caleg bisa mengetahui cara etika berpolitik, apa yang boleh dan tak boleh, apa itu korupsi, dan bagaimana peran konstitusi mengenai hukum ketatanegaraan.

"Yang mendidik adalah orang-orang dari parpol yang punya pengalaman. Lemhannas hanya sebagai tempat bertemu mereka. Mereka akan tahu visi kebangsaan, tugasnya sebagai anggota parpol, dan apa yang boleh dan tak boleh," kata Budi di Jakarta, Senin (3/6/2013).

Tenaga Ahli Pengajar Bidang Politik Lemhannas Kisnu Haryo berharap pelatihan ini dapat  membangun jati diri caleg, memberikan kesadaran tentang sistem nasional, dan mengajarkan nilai-nilai ideologi negara, yakni Pancasila. Dengan demikian, dalam praktik menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan, anggota legislatif terpilih dapat melakukannya dengan profesional dan jujur.

"Legislator merupakan pengambil kebijakan politik di DPR. Kita berikan wawasan kebangsaan agar mereka saat menjadi legislator lebih mengutamakan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan kelompok atau partainya," ujarnya.

Para pengajar berasal dari Lemhannas, akademisi, dan pejabat yang memiliki kompetensi, seperti menteri. Pelatihan akan digelar dalam enam gelombang. Tiap parpol bisa mengirimkan 200 caleg dan mereka akan dilatih selama 10 hari. Total waktu pelatihan mencapai tiga bulan, Juli hingga September.

Pelatihan setiap gelombang meliputi tiga tahap. Pertama, caleg dilatih di Lemhannas. Pada tahap kedua, caleg kembali ke parpol masing-masing dan pada tahap ketiga kembali ke Lemhannas untuk mendiskusikan visi dan janji masing-masing.

"Pendidikan ini juga termasuk tahapan di caleg DPRD. Kita upayakan semua parpol bersedia," tambah Budi kemudian.

Golkar belum memastikan

Mayoritas partai polisi sudah menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan calegnya. Namun, menurut Kisnu, Partai Golkar masih belum menyatakan kesiapannya.

"Mereka (Partai Golkar) bukannya tidak mau mengikutsertakan calegnya dalam pelatihan ini, tetapi mereka menginginkan agar Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bertemu langsung dengan Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji. Saat ini Ketua Umum Golkar tengah sibuk konsolidasi ke daerah-daerah sehingga belum sempat bertemu," kata Kisnu.

 

Editor : Caroline Damanik

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog