Brazil Kalahkan Jepang 3-0 di laga Piala Konfederasi

Brasilia (ANTARA News) - Tuan rumah Brazil mengawali hari pertama turnamen Piala Konfederasi dengan kemenangan 3-0 atas Jepang, Sabtu.

Sayangnya acara pembuka pesta sepak bola itu diwarnai dengan kerusuhan kelompok yang melancarkan protes di luar Stadion Nasional Mane Garrincha, sehingga polisi menembakkan gas air mata.

Gol awal menit ketiga yang diciptakan Neymar membuat Brazil mendapat sambutan meriah dari pendukung mereka, sebelum Paulinho membuat harapan Jepang semakin suram ketika ia menambah gol negaranya tiga menit memasuki babak kedua laga Grup A.

Pemain pengganti Jo melengkapi gol Brazil pada menit akhir, ketika tuan rumah, - memainkan laga petama mereka dalam kompetisi sejak Copa America hampir dua tahun lalu,- terlibat pertandingan sengit dengan tim juara Asia itu, yang menciptakan beberapa peluang manis tetapi gagal melakukan sentuhan akhir ke gawang lawan.

Beberapa penonton dari 67.000 yang datang ke stadion terkena asap gas air mata yang ditembakkan polisi ke kelompok pemrotes yang marah di luar stadion yang dibangun untuk Piala Dunia tahun depan, yang mempertanyakan besarnya dana untuk pembangunan stadion.

Di dalam stadion, penonton menyaksikan permainan tim nasional mereka yang diasuh Luiz Felipe Scolari, yang sedang berusah meraih gelar juara Piala Konfederasi untuk ketiga kalinya, setelah meraihnya pada turnamen 2005 dan 2009.

Pertandingan menjadi semakin hidup setelah Neymar mencetak gol menit ketiga. Ia berada di ruang terbuka di sisi kanan dan melayangkan tendangan menyambut umpan dari Marcelo yang sebelumnya ditahan menggunakan dada oleh Fred.

Penonton tuan rumah yang membuat kuning tribun seperti warna kostum tim mereka bersorak-sorai tapi lama kelamaan seperti tidak sabar menunggu lahir gol berikutnya, sementara Jepang yang dimotor Keisuke Honda di lini tengah, beberapa kali ingin melakukan perhitungan balas dendam.

Jepang, yang mengawali permainan dengan Shinji Okazaki sebagai ujung tombak, melakukan tekanan berbahaya lewat pergerakan lincah di lini tengah mereka, namun mereka tidak pernah secara serius membuat masalah bagi penjaga gawang Julio Cesar.

Jepang bemain bagus lewat "passing" mengesankan, tetapi Brazil juga tidak kalah piawai lewat gebrakan menakjubkan terutama saat melalukan serangan balik.

Neymar selalu menyusahkan lawan di sayap kiri, tetapi ia amat susah menerobos pengawalnya, sedangkan Hulk, bermain naik turun di sayap kanan layaknya seperti traktor, dan sempat membuat penonton menahan nafas saat tendangannya melayang keras ke arah gawang, tetapi hanya menerpa jala dari bagian luar.

Fred memaksa Eiji Kawashima mengeluarkan permainan puncaknya ketika menahan bola menggunakan satu tangan, saat ia mencoba menjebloskan bola dari kakinya dengan memanfaatkan umpan dari Neymar, dua menit menjelang turun minum.

Tiga menit setelah istirahat, Brazil baru dapat menyelesaikan target mereka ketika Paulinho mendapat umpan dari Dani Alves dan ia tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan menghajar lawan lewat bola yang menerobos ke dalam mulut gawang.

Pada babak kedua, tuan rumah Brazil semakin berada di atas angin dan kelihatan mudah untuk mematahkan serangan Jepang, sebelum Jo menyelesaikan serangan balik mereka dan tidak mungkin lagi dikejar Jepang.

Pertandingan itu merupakan laga internasional pertama yang menggunakan teknologi garis gawang.

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog