Tiga langkah untuk atasi kemacetan Jakarta

Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan DKI Jakarta Rommy mengusulkan tiga langkah untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas di Ibu Kota saat ini.

"Pertama, perbaikan transportasi publik, sehingga kebijakan Pemprov DKI terkait MRT (Mass Rapid Transit) yang berarti angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat harus didukung," kata Rommy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, perbaikan transportasi publik meliputi pembangunan MRT dan penambahan armada bus yang sudah ada, perluasan dan pembagian jalur/rute, dan ketepatan pelayanan.

"Logikanya jika sudah ada transportasi cepat, nyaman, dan jalurnya banyak, juga setiap 15 menit ada, maka masyarakat lebih memilih naik angkutan umum daripada kendaraan pribadi, karena capek nyetir, belum lagi bahan bakarnya mahal, dan misalnya harus menggaji supir," katanya.

Kedua, dengan menaikkan harga pajak kendaran bermotor, sehingga masyarakat akan bepikirr "dua kali" jika harus membeli motor atau mobil tambahan, karena harus membayar pajak yang tinggi.

Ketiga, kata Rommy, menambah jumlah ruas jalan, termasuk juga menambah akses bagi pengguna sepeda dan jalur untuk pejalan kaki. "Jika ada jalur yang aman bagi kedua kelompok ini, maka bisa menjadi pengguna sepeda dan pejalan kaki akan bertambah, yang dampaknya juga bisa baik untuk mengurangi polusi udara di Jakarta." katanya.

Rommy mengatakan, di banyak kota metropolitan, kemacetan bisa terkurangi dengan akses transportasi publik yang baik sehingga berdampak pada berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi dan masyarakat semakin bijak menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Dia memberikan contoh, di China harga tiket MRT sekitar Rp 2.500, dan sudah ada jaminan bahwa masyarakat akan mendapatkan akses transportasi yang baik dengan haga yang terjangkau, sehingga hal semacam ini bisa memotivasi masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum.

"Bagaimana Jakarta? Bayangkan saja, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta (roda empat keatas dan roda dua) mencapai 14 juta unit, dan pertambahan kendaraan bermotor tiap tahun diperkirakan 2 juta unit," katanya.

"Tidak terbayangkan Jakarta dengan luas sekitar 661 km² dengan penduduk 10 juta jiwa yang luas wilayah tak bertambah, akan tetapi jumlah kendaraan dan populasi kian bertambah. Ditambah lagi, semua ini tidak diimbangi dengan kapasitas jalan yang hanya bertambah sekitar 0,01 persen dalam setahun," ujarnya.(*)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog