Taliban lancarkan serangan di pusat kota Kabul

Kabul (ANTARA News) - Ledakan-ledakan dan bunyi tembakan terjadi di pusat kota Kabul ketika gerilyawan Taliban melancarkan serangan dekat fasilitas intelejen Afghanistan dan markas besar pasukan pemerintah yang melindungi perusahaan-perusahaan asing, Kamis.

Serangan itu terjadi sepekan setelah bom mobil bunuh diri yang menyasar konvoi militer asing menewaskan 15 orang termasuk lima serdadu Amerika dalam serangan mamatikan di ibu kota Afghanistan selama hampir setahun.

Taliban mengumumkan "ofensif semi" tiap tahun pada 27 April, membuka periode krusial sementara pasukan keamanan lokal memimpin dalam pertempuran melawan para pemberontak.

Sedikitnya dua ledakan melanda pusat kota Kabul pada sekitar pukul 16.00 (pukul 18.30 WIB) pada Jumat dan bunyi tembakan terdengar ketika pasukan keamanan bergerak ke tempat kejadian.

Juru bicara Kepolisian Kabul Hashmatullah Stanikzai mengatakan bahwa ledakan terjadi dekat satu rumah sakit yang dikelola badan intelejen NDS dan markas besar Pasukan Pelindung Publik Afghanistan (APPF), satu pasukan pemerintah yang menyediakan keamanan bagi klien termasuk perusahaan internasional, konvoi pasokan dan kelompok-kelompok bantuan.

Dia mengatakan orang-orang yang bersenjata telah menduduki satu gedung dalam serangan itu yang masih berlangsung.

Jawed Kazem, seorang penjaga toko mengatakan dia sedang duduk di toko ketika ledakan itu terjadi.

"Ledakan itu keras sehingga saya terpental dari kursi, beberapa menit kemudian ada ledakan lagi," katanya, "Asap membubung dan bunyi tembakan terus terdengar."

Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan kepada AFP bahwa kelompoknya bertanggung jawab dan menambahkan bahwa serangan itu diawali satu pemboman mobil bunuh diri.

"Sekelompok mujahidin lain yang bersenjata berat dan ringan kemudian mengambil posisi dalam satu gedung dan melepaskan tembakan ke beberapa sasaran termasuk satu gedung yang digunakan orang asing dan anggota dinas mata-mata," katanya.

Ada sedikitnya empat ledakan, kata seorang saksi mata Reuters.

Saksi mata lainnya mengatakan dua personel polisi menderita luka-luka walaupun belum ada konfirmasi tentang korban.

Pemboman bunuh diri Kamis lalu merupakan serangan besar pertama di Kabul sejak 9 Maret ketika seorang pembom dengan sepeda membunuh sembilan orang di luar Kementerian Pertahanan selama kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel.

Serangan itu memperlihatkan bahwa Kabul rentan dari serangan-serangan militan sementara 100.000 serdadu NATO secara bertahap mundur dari Afghanistan menjelang operasi tempur internasional tahun depan.

Pasukan setempat terus mendapat serangan Taliban ketika mereka mengambil alih dari pasukan asing, yang akan keluar sepenuhnya dari Aghanistan pada akhir tahun nanti.
(M016)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog