Situasi Stockholm Mulai Tenang, Kota Lain Waspada

STOCKHOLM, KOMPAS.com — Kepolisian Stockholm, Senin (27/5/2013), menyatakan suasana ibu kota Swedia itu, terutama di kawasan permukiman imigran, jauh lebih tenang setelah selama sepekan dihantam aksi kerusuhan.

Polisi melaporkan hanya satu mobil terbakar di distrik Flemingsberg dan satu mobil lain di distrik Kista. Demikian laporan Radio Swedia.

"Suasananya tidak seperti beberapa malam sebelumnya ketika massa membakar kendaraan bermotor untuk menarik kedatangan polisi yang kemudian akan diserang," kata juru bicara kepolisian Swedia, Albin Naeverfjord, kepada Radio Swedia.

Pada Minggu (26/5/2013), tiga mobil dikabarkan terbakar di kota Oerebro, sekitar 160 kilometer sebelah barat Stockholm, seperti diberitakan situs harian Nerikes Allehanda.

Kepolisian Oerebro, yang juga meningkatkan kewaspadaannya, belum dapat menduga pelaku pembakaran mobil itu.

Namun, berdasarkan sejumlah saksi mata, beberapa pemuda terlihat berlarian dari lokasi terbakarnya mobil-mobil itu.

Insiden terbaru di Oerebro dan beberapa kota menengah Swedia lainnya memicu kekhawatiran kerusuhan di Stockholm akan menyebar ke bagian lain negeri Skandinavia tersebut.

Di ibu kota sendiri, polisi menggambarkan malam antara Minggu dan Senin relatif tenang dibanding pekan sebelumnya. Namun, polisi menduga hujan yang mengguyur Stockholm yang menyebabkan ketenangan itu.

"Masyarakat mungkin paham bahwa masalah tak dapat diselesaikan dengan menyerang tetangga Anda dan kami juga mendapat bantuan dari banyak sukarelawan," kata Naeverfjord.

Para sukarelawan, lanjut Naeverfjord, sebagian besar adalah para orangtua berpatroli di jalanan saat malam hari di kawasan paling terbuka di Stockholm untuk mengusir para perusuh.

Selain itu, kepolisian Stockholm mendapat bantuan tenaga dari dua kota besar lain, yaitu Gothenburg dan Malmoe, yang juga pernah mengalami kerusuhan dalam beberapa tahun terakhir ini.

Sepanjang pekan lalu, kerusuhan melanda distrik Husby yang 80 persen warganya adalah penduduk imigran. Kerusuhan dipicu tertembaknya penduduk berusia 69 tahun oleh polisi.

Para aktivis lokal mengatakan insiden penembakan itu yang menyulut kemarahan para pemuda yang mengklaim juga merasakan kebrutalan dan sikap rasialisme dari patugas kepolisian.

Swedia selama ini dikenal sebagai sebuah negara yang aman dan stabil sehingga kerusuhan itu membuat dunia internasional terkejut.

 

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog