PKS Tidak Pernah Harmonis dengan Demokrat

PKS Tidak Pernah Harmonis dengan Demokrat

Penulis : Indra Akuntono | Minggu, 26 Mei 2013 | 13:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai, wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk keluar dari partai koalisi pendukung pemerintah hanya sekadar "gertak sambal". Menurutnya, wacana PKS untuk keluar koalisi saat ini sudah terlambat.

Boni mengatakan, akan lebih strategis apabila PKS memutuskan untuk keluar dari koalisi sejak pertama kali menyadari ada ketidaksepahaman. Menurutnya, PKS sudah lama berkonflik dengan Partai Demokrat, tetapi sengaja ditutupi dengan alasan tertentu.

"Mestinya ketika benih konflik itu terlihat, dia (PKS) keluar dari koalisi dan mengambil peran sebagai oposisi," kata Boni, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (26/5/2013).

Menurut Boni, alasan PKS dan Demokrat menutupi konfliknya adalah karena kepentingan politik. Di satu sisi PKS membutuhkan sumber daya politik di suatu jabatan, dan di sisi lain Demokrat juga membutuhkan dukungan partai koalisi, termasuk PKS.

"PKS tidak pernah harmonis dengan Demokrat, tapi saya pikir (keluar koalisi) hanya gertakan sambal yang tidak menarik dan tepat konteks karena sudah terlambat," ujarnya.

Seperti diberitakan, wacana PKS untuk keluar dari partai koalisi pendukung pemerintah kembali menggelinding. Salah satu pemicunya adalah karena PKS merasa tak pernah digubris saat memberikan ide dan pemerintah dituding ingin meraup untung sendiri.

Sejumlah petinggi PKS mengaku belum fokus membahas wacana tersebut. Saat ini PKS memilih fokus membahas isu-isu terkini, seperti politik, ekonomi, dan isu-isu sosial.

Editor :

Erlangga Djumena

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog