Pasangan Singapura Pilih Bayi Indonesia

Pasangan Singapura Pilih Bayi Indonesia

Penulis : Kontributor Singapura, Ericssen | Minggu, 26 Mei 2013 | 20:05 WIB

shutterstock

Ilustrasi bayi baru lahir.

SINGAPURA, KOMPAS.com - Bayi Indonesia populer di Singapura. Hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah adopsi bayi dari Tanah Air oleh pasangan di Singapura. Peningkatan ini salah satunya disebabkan karena larangan mengadopsi bayi dari China.

Pasangan suami-istri Singapura pun mengalihkan sasaran ke Indonesia. Kebanyakan dari mereka adalah warga etnis China, yang mencari bayi dengan etnis sama.

Yang menarik, harga adopsi bayi-bayi ini tidaklah murah. Agen yang mengurus perihal adopsi bayi menaksir harga sekitar 20.000 - 28.000 dolar Singapura (sekitar 160- 224 juta rupiah) untuk seorang bayi. Harga ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Agen akan memperoleh 20% dari pembayaran.

Pasangan Singapura cenderung tidak rewel dalam mengadopsi. Mereka tidak terlalu mempersoalkan jenis kelamin bayi.

Hukum setempat melarang bagi pasangan yang mengadopsi bayi untuk memberikan "uang tip" pada orangtua bayi. Tapi kenyataan di lapangan berbicara lain. "Angpao" adalah hal yang lumrah. Agen yang menolak disebut namanya, mengatakan besarnya "angpao" itu tidaklah sedikit, berkisar 10.000-16.000 dolar Singapura, untuk ibu yang rela menyerahkan bayinya.

Kebanyakan dari Ibu pemilik bayi adalah single mother atau terlalu miskin untuk membesarkan bayinya. Mereka menilai ini sebagai opsi terbaik untuk kebaikan bayinya sendiri.

Pemerintah Singapura tetap memberlakukan syarat ketat perihal adopsi bayi. Pemeriksaan ketat dilakukan terhadap dokumen-dokumen seperti identitas bayi, surat dari orang tua bayi yang menyatakan dengan rela memberikan anaknya untuk diadopsi, dan pernyataan pengadopsi bahwa bayi diadopsi secara legal.

Hal ini dilakukan untuk mencegah pembelian bayi dari sindikat penjual bayi yang lalu lalang di kawasan Asia Tenggara. (K70-12)

Editor :

Pipit Puspita Rini

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog