MINI Challange dari Jawa Timur

Surabaya, KompasOtomotif – Mobil ikonik asal Inggris, MINI, nggak usah dimodifikasi sudah ciamik. Terlebih tampang MINI Cooper S Mayfair 50th Anniversary Edition lansiran 2010 beda dari versi standar. Tapi buat Erik Epi, mobil kecil berharga di atas Rp 500 juta itu harus diubah wajah agar lebih gahar. Kebetulan balap MINI (MINI Challange) di Inggris telah mengispirasinya. "Semacam duplikasi mobil-mobil balap di sana. Jadi, selain lebih galak dari segi penampilan, saya juga ingin mobil ini lebih kencang," ujar pria 35 tahun itu kepada KompasOtomotif.

Sekilas, seperti standar yang dipasangi sayap belakang dan ganti pelek. Tapi kalau diamati detail, rombakannya cukup membelalakkan mata. Sekeliling sudah menempel body kit John Cooper Work orisinal.

Orisinal AS dan Inggris
Gaya balap MINI Inggris menempel  di banyak sudut, di antaranya splitter depan, difusser belakang MINI GP2, sayap dan pelapis lubang udara pada kap mesin merek M7 Tuning. Atap dan spionnya diberi grafis bendera Inggris. Total terdapat 15 titik ubahan di luar yang semuanya barang orisinal termasuk emblem 3D, tempat plat nomor, hingga antena pendek.

"Semua komponen saya datangkan dari berbagai negara. Sayap itu dari AS, body kit asli Inggris. Kalau mesin dan yang lain campuran AS dan Inggris. Beberapa ada juga dari Jepang. Saya mengejar barang-barang orisinal, yang di Indonesia tidak bisa ditemukan," urai Erik.

Karena trah jalanan diubah menjadi ras sirkuit, mesin ikut dioprek. Peranti turbo dan intercooler diinstal, diikuti ubahan pipa-pipa, penggantian filter udara, hingga peredam panas. Saluran gas buang dipercayakan pada merek Akrapovic, termasuk instalasi pipa exhaust di bawah bodi.

Tenaganya naik 25 PS dari aslinya 170 PS. "Data mesin belum komplet, masih menunggu turbonya John Cooper Work untuk automatik dari UK. Setelah itu baru setel ulang. Target saya lewat 250 PS," beber Erik yang mengaku bekerja sebagai manajer carwash di Kediri.

Dikerjakan Sendiri
Mesin galak diikuti kinerja pengendalian yang disempurnakan. Ini berbagai peranti yang mendukung: KW coilover variant 3 inox-line Coilover System, JCW Front Strut Bar/ Front Tower Bar, M7 Tuning Rear Chassis Brace, Alta Performance Rear Control Arm, dan bagian kaki-kaki lain. Penyempurnaannya pada pelek replika BBS ring 17 dengan ban lebar.

Interior otomatis mengikuti dengan pemasangan peranti balap seperti indikator pindah gigi, Obd scanner, hingga pengukur temperatur tambahan. Lainnya, aksesori untuk menaikan kelas. Biaya untuk seluruh rombakan itu, kata Erik, sudah tak terhitung. Paling mahal bukan harga komponennya, tapi lebih berat kepada biaya pengiriman.

Semua rombakan ditangani sendiri oleh Erik dan sopirnya. Tidak ada satu pun yang dipercayakan ke bengkel modifikasi. "Saya lama tinggal di AS, dan di sana ke bengkel untuk modifikasi sangat mahal. Makanya saya biasa mengerjakan sendiri dan jadinya kurang percaya kalau dikerjakan orang lain," timpalnya.

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog