Menlu Iran peringatkan perpecahan Suriah

Jeddah, Arab Saudi (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi pada Senin memperingatkan kemungkinan perpecahan di Suriah serta konfliknya meluas ke seluruh wilayah Timur Tengah kecuali ditemukan sebuah solusi politik yang dapat mengakhiri pertumpahan darah.

"Semoga saja tidak terjadi, apabila ada kevakuman kekuasaan, atau disintegrasi di Suriah, krisis ini akan meluber hingga ke seluruh negara di kawasan (Timur Tengah)," kata Salehi, yang negaranya merupakan salah satu sekutu terdekat Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Bahkan, rezim Presiden Bashar dan lawannya perlu bersama-sama mencari solusi politik dengan menyiapkan pemerintahan transisi hingga pemilihan umum, kata dia kepada wartawan di Jeddah.

Ia juga menolak adanya tindakan intervensi dari pihak asing di Suriah, yang telah memasuki tahun ketiga konflik mereka setelah protes demonstrasi terhadap rezim berkuasa pada 2011 bermetamorfosis menjadi sebuah pemberontakan bersenjata.

"Rakyat Suriah harus diberi hak untuk menentukan nasib mereka... Tidak bisa dibenarkan apabila sebuah keputusan yang diambil di luar negeri diterapkan kepada negeri dan rakyat tua seperti Suriah," kata dia.

Salehi pada Minggu (12/5) mengadakan pembicaraan dengan perwakilan dari Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal. Ia menyadari memiliki "perbedaan pandangan" dengan tuan rumah, yang kerajannya memberi dukungan penuh kepada pihak oposisi Suriah.

Konflik Suriah telah menelan korban lebih dari 80.000 nyawa, demikian menurut Observatori Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah lembaga pengawas yang bermarkas di Inggris, demikian AFP.

9G006/M014)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog