Korban Banjir di Samarinda yang Alami ISPA Enggan Berobat

Samarinda - Sudah sebulan lebih banjir hingga 3 meter merendam ribuan rumah di Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Warga yang menjadi korban banjir ditengarai mengalami gangguan pernapasan dan menolak berobat.

Keterangan diperoleh dari Puskesmas Muara Kaman, Kamis (16/5/2013), sebelum banjir terjadi rata-rata di atas 10 orang setiap hari mengeluhkan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas), seperti batuk, influenza, serta penyakit gatal-gatal. Namun saat banjir ini, kunjungan ke Puskesmas justru menurun.

"Menurun. Kemungkinan karena akses jalan rumah warga terendam banjir jadi tidak berkunjung ke Puskesmas. Tapi yang mengeluhkan itu belum bisa dipastikan," kata Kepala Puskesmas Muara Kaman Iswadi.

Iswadi menerangkan, bangunan Puskesmas yang dipimpinnya ikut terendam banjir. Meski begitu, pelayanan rawat jalan tetap berjalan seperti biasanya.

"Sejauh ini, aktivitas Puskesmas Muara Kaman khususnya untuk rawat jalan tetap berjalan seperti biasa, meski banjir setinggi mata kaki. Memang Puskesmas berada agak tinggi," ujar Iswadi.

"Untuk rawat inap sementara tidak bisa dilayani karena peralatan disimpan, khawatir terendam. Kalau ada yang rawat inap, terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit di Tenggarong," tambah Iswadi.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar Darmansyah menyebutkan, hingga pukul 16.00 WITA sore tadi, ketinggian air di Kecamatan Muara Kaman dan Kecamatan Sebulu, bertahan pada kisaran ketinggian rata-rata 2 meter.

"Sekarang banjir kiriman di Kecamatan Kenohan berangsur naik hingga 15 cm, di Kecamatan Muara Wis naik hingga 20 cm, Kecamatan Muara Muntai naik hingga 10 cm dan di Kecamatan Kota Bangun juga naik hingga 10 cm," kata Darmansyah.

Ketinggian air bertambah di kecamatan yang disebutkan karena di Kecamatan Tabang dan Kecamatan Kembang Janggut di hulu Sungai Mahakam, berangsur surut. Banjir disebabkan luapan air Sungai Mahakam yang dipengaruhi curah hujan tinggi.

Tercatat 1.880 rumah yang dihuni 3.115 KK atau sekitar 11.824 jiwa yang tersebar di 12 desa di Muara Kaman masih terendam banjir. Pemkab Kukar melalui BPBD Kukar merilis jumlah pengungsi masih berada di 2 titik pengungsian, seperti di Tabalai sebanyak 19 KK atau sekitar 85 jiwa, serta di Benua Lawas sebanyak 6 KK yang terdiri dari 24 jiwa.

(vid/trq)


Sponsored Link

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog