Jika Head to Head, Jokowi Kalahkan Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto disebut berada di urutan atas berdasarkan hasil survei beberapa lembaga survei. Bagaimana elektabilitas keduanya jika disodorkan ke publik?

Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) melakukan survei dengan beberapa skenario capres. Survei dilakukan secara tatap muka dengan jumlah responden 1.635 orang yang berada di 31 provinsi pada 9-16 April 2013 . Warga Papua dan Papua Barat tidak dilakukan survei lantaran situasi yang tidak kondusif.

Dalam survei CSIS yang disampaikan Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Philips J Vermontes di Jakarta, Minggu ( 26/5/2013 ), skenario pertama berisi tujuh tokoh yang sudah ditetapkan sebagai capres oleh parpol maupun disebut-sebut akan diusung.

Hasilnya, Jokowi berada di urutan atas dengan elektabilitas 35,1 persen. Tokoh lain, yakni Prabowo Subianto 16,3 persen, Aburizal Bakrie alias Ical 7,4 persen, Megawati Soekarnoputri 5,9 persen, Jusuf Kalla 4,8 persen, Hatta Rajasa 2,7 persen, dan Ani Yudhoyono 0,9 persen.

Skenario ke dua, CSIS mengerucutkan dengan mengambil empat capres. Hasilnya, Jokowi mendapat 40,9 persen, Prabowo 19,2 persen, Megawati 4,8 persen, dan JK 5,9 persen.

Skenario terakhir, CSIS menanyakan pilihan responden jika capres hanya Jokowi dan Prabowo. Hasilnya, Jokowi mendapat 46,6 persen dan Prabowo 22 persen. Sisanya tidak memilih.

"Fenomena ini bukan soal Jokowi semata. Ini indikasi bahwa masyarakat Indonesia mengharapkan calon pemimpin alternatif, Jokowi atau calon alternatif lainnya. Temuan ini juga menyiratkan alih generasi kepemimpinan yang semula diduga baru akan terjadi tahun 2019 , bisa terjadi lebih cepat," kata Philips.

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog