Pada tahun 1990 an di Amerika digalakkan diet rendah lemak yang dianggap bisa memerangi kasus obesitas. Banyak orang beralih pada bahan makanan non lemak, sayuran, dan alternatif pengganti daging. Tapi, hasil menunjukkan gerakan diet itu ternyata tidak terlalu efektif.
Hal ini didukung oleh studi Harvard School of Public Health tahun 2003 yang menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi diet kaya lemak, dapat menurunkan berat badan lebih cepat daripada orang yang mengonsumsi diet kaya karbohidrat.
Dilansir dalam Fox News (10/05/2013) jumlah asupan kalori yang berlebih dari makanan akan disimpan dalam bentuk lemak. Dengan meningkatkan konsumsi lemak dan menurunkan konsumsi karbohidrat, bisa membiarkan tubuh membakar lemak dan menggunakannya untuk energi.
Selain itu, lemak membantu tubuh berfungsi dengan baik. Kehadiran lemak dapat meningkatkan kesehatan fungsi sel, tulang, dan sistem imunitas. Kandungan ini juga penting untuk penyerapan vitamin A,D,E, dan K. Untuk alternatif konsumsi lemak yang sehat, Anda bisa mulai menggunakan mentega dan minyak kelapa untuk memasak.
Menurut Dr. Mary Enig dalam buku Know Your Fats (10/05/2013) konsumsi lemak trans dalam margarin bisa meningkatkan kadar insulin dalam darah yang memicu diabetes. Sedangkan mentega organik kaya akan vitamin A, D, E, K, asam linoleic untuk mecegah kenaikan berat badan, dan asam butyric untuk memerangi kanker.
Selain itu gantilah minyak goreng dengan minyak kelapa karena bisa menyediakan energi tanpa terjadi lonjakan insulin. Kandungan asam lauric, capric, dan caprylic didalamnya menyediakan antioksidan dan anti bakteri. Studi dari American Journal of Nutrition menemukan konsumsi 2 sendok makan minyak kelapa bisa mempercepat metabolime tubuh untuk membakar kalori.
(odi/flo)
0 comments:
Posting Komentar