Indonesia tuan rumah konferensi pelabuhan sedunia

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia secara resmi telah terpilih menjadi tuan rumah Konferensi ke-30 Asosiasi Pelabuhan Internasional (IAPH) yang akan digelar pada 2017, dan PT Pelabuhan Indonesia yang akan menjadi penyelenggaranya.

"Konferensi IAPH 2017 harus menjadi momentum menunjukkan pada seluruh negara di dunia bahwa pelabuhan-pelabuhan di Indonesia telah semakin efisien," kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II RJ Lino dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan Indonesia secara resmi dipilih menjadi tuan rumah Konferensi IAPH oleh lebih dari 95 negara yang hadir sebagai peserta Konferensi ke-28 IAPH di Los Angeles, Amerika Serikat, Selasa (7/5).

Ia juga menuturkan bahwa Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah konferensi dua tahunan yang mengumpulkan seluruh pengelola dan pakar pelabuhan, untuk menemukan solusi atas isu-isu dan ide-ide terbaru terkait kepelabuhanan.

Sebelumnya, Pelindo II yang mewakili Indonesia dalam tender tuan rumah Konferensi ke-30 IAPH mempresentasikan usulan lokasi dan konsep acara pada 18 Maret 2013 saat pelaksanaan Asia Oceania Regional Meeting di Dubai, Uni Emirat Arab.

Selanjutnya, Indonesia mendapatkan persetujuan untuk menjadi wakil dari kawasan Asia oleh komite Asia Oceania Regional Meeting, dalam tender tuan rumah IAPH.

Dalam pelaksanaan konferensi ke-28 IAPH di Los Angeles, pada 7 Mei 2013, Indonesia kemudian ditetapkan secara resmi sebagai tuan rumah Konferensi ke-30 IAPH.

PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, dan IV (Persero) sepakat memilih Nusa Dua, Bali, sebagai lokasi acara IAPH 2017.

"Bali menjadi pertimbangan utama karena dari sisi infrastruktur, merupakan wilayah yang sangat siap menyelenggarakan berbagai konferensi internasional. Terlebih pada tahun ini, Bali dipercaya sebagai lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi APEC," katanya.

Dengan demikian, lanjutnya, tingkat kesiapan Bali menyambut sekitar 100 negara peserta pada konferensi IAPH pada tahun 2017 dinilai tidak perlu dipertanyakan lagi.

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog