Bangladesh ungsikan satu juta orang dari garis pantai

Dhaka (ANTARA News) - Bangladesh, Rabu, memerintahkan pengungsian sebanyak satu juta orang dari garis pantainya saat topan tropis "Mahasen" di Teluk Benggala siap melintasi pantai selatan negeri itu pada Kamis pagi.

Para pejabat mengatakan pengungsian di 15 kabupaten pantai termasuk Chittagong dan Cox`s Bazaar mulai Rabu, tak lama setelah Departemen Meteorologi Bangladesh (BMD) menaikkan tingkat peringatan saat topan itu terus mendekat. Topan tersebut membawa hujan dan angin kencang ke pantai di bagian selatan negeri itu, tempat tinggal jutaan orang yang dirundung kemiskinan.

Dalam buletin khusus paling akhir, BMD mengatakan topan tersebut, sekitar pukul 15.00 pada Rabu, berpusat di sekitar 755 kilometer sebelah barat-daya pelabuhan utama di negeri tersebut, Chittagong, atau sekitar 242 kilometer di sebelah tenggara Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, 695 kilometer di sebelah barat-daya pelabuhan Cox`s Bazaar, sekitar 635 kilometer sebelah selatan barat-daya Pelabuhan Mongla.

"Kami telah memerintahkan pemerintah lokal untuk melancarkan pengungsian rakyat yang tinggal di daerah beresiko di garis pantai sehubungan dengan akan datangnya topan itu," kata Shahin Sultana kepada Xinhua. Sultana bertugas di ruang kendali di Pusat Koordinasi Reaksi Bencana Nasional Bangladesh (NDRCC).

Badai topan itu akan bertambah kuat dan bergerak ke arah utara -timur-laut dan mungkin melintasi Khepupara di Kabupaten Patuakhali di Bangladesh dan Teknaf di pantai Kabupaten Cox` Bazaar di dekat Chittagong sekitar Kamis dini hari, kata buletin khusus BMD.

Angin kencang yang ditimbulkan oleh topan tersebut mempengaruhi wilayah pantai Bangladesh pada 22.00 waktu setempat, Rabu, katanya. Ditambahkannya, sepertiga kabupaten di Bangladesh diperkirakan menghadapi terjangan angin dengan kecepatan 90-100 kilometer per jam.

Kementerian Bantuan dan Penanganan Bencana di Bangladesh sebelumnya telah menyatakan sebanyak 50.000 relawan siap melaksanakan tugas darurat setiap saat, dengan dukungan semua lembaga lain pemerintah.

"Kami mengungsikan sebanyak 200.000 orang dari daerah dataran rendah di pantai," kata Ruhul Ami, Kepala Pemerintah Kabupaten Cox`s Bazaar di Bangladesh, tempat kamp reyot yang menampung ribuan pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar.

Petugas meteorologi Muhammad Abul Kalam Mallik memberitahu Xinhua topan itu, yang sudah menerjang garis pantai Sri Lanka dan menewaskan tujuh orang, tampaknya mendarat di satu tempat di dekat perbatasan Bangladesh-Myanmar pada Kamis dini hari.

Abdul Manan, Kepala Pemerintah Kabupaten Chittagong di Bangladesh, mengatakan, "Dalam situasi suram, kami berencana mengungsikan 300.000 orang. Tapi pada tahap awal hingga malam kami berencana mengungsikan sedikitnya 150.000 orang."

Tanda bahaya No. 7 telah dikeluarkan buat semua pelabuhan di Chittagong, tempat perahu nelayan, pukat dan kapal lain di teluk utara telah disarankan agar tetap berlindung sampai pemberitahuan lebih lanjut. (C003)

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog