20 terduga teroris pernah merampok BRI

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 20 terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri, Rabu (9/5), pernah merampok di Bank Rakyat Indonesia di tiga kota.

"Perampokan di kantor BRI di Batang mengambil Rp790 juta, BRI Grobokan Rp630 juta dan BRI Lampung  Rp460 juta. Serta percobaan pembakaran Pasar Glodok, Jakarta," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Boy Amar, di Jakarta, Kamis.

Mereka melakukan beberapa upaya pengumpulan uang untuk membiayai aksi-aksi teror dalam hal ini merampok (fai), katanya.

"Kami sedang mendalami di lapangan oleh intelijen masalah itu ini, apa ada kaitan dengan kelompok yang ditangkap atas nama terduga teroris berinisial JM alias Asep dan Ovie, di Jalan Sudirman menuju Bendungan Hilir, Jakarta Pusat," kata Amar.


Kedua tersangka teroris ditangkap sekitar pukul 21.30 WIB Kamis (2/5). Kedua terduga teroris membawa lima bom pipa siap ledak saat dilakukan penangkapan anggota Densus 88 Antiteror.

"Kami masih dalami keterkaitan di antara mereka. Saat ditangkap di Kebumen sedang menargetkan untuk melakukan fai di Kebumen, tapi digagalkan," kata dia.

Sebanyak 20 terduga teroris yang tujuh orang tewas adalah Abu Roban, Bastari, Toni, Bayu alias Ucup, Budi alias Angga, Junet alias Encek dan Sarame.

"Para terduga teroris tersebut ditangkap di empat tempat yakni Jakarta, Kendal, Kebumen dan Bandung," kata dia.

Para terduga teroris yang ditangkap di Jakarta dalam keadaan hidup yakni Faisal alias Boim, Endang, Agung, Agus Widharto dan Iman. Sedangkan yang ditangkap di Kendal yakni Puryanto dan Iwan, katanya.

Terduga teroris yang ditangkap di Kebumen yakni Farel, Wagiono, Slamet dan Budi. Kemudian terduga teroris yang ditangkap di Bandung yakni William Maksum alias Acum alias Dadan dan Haris Fauzi alias Jablud. 

(S035/A011

View this post on my blog

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog